RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A.
IDENTITAS MATA KULIAH
Nama Mata kuliah : Asuhan kebidanan Neonatus, Bayi dan
Balita
Nama : BD. 306
Beban Studi : 4 SKS (T: 2, P: 2)
Penempatan : Semester 4
Pokok bahasan : Bayi Baru Lahir
Sub Pokok Bahasan : Berat Badan Lahir Rendah
Waktu pertemuan : 20 menit
Pertemuan ke : 1 (pertama)
Hari/Tanggal : Sabtu, 5 April 2013
B.
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa
diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, dan balita
C.
KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti perkuliahan ini
mahasiswa dapat :
Menjelaskan tentang cara pencegahan
terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).
D.
INDIKATOR
Macam-Macam pencegahan terjadinya
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).
E.
Kegiatan belajar mengajar
|
Tahap
/waktu
|
Kegiatan
Mahasiswa
|
Kegiatan Dosen
|
Metode
|
Media
|
|
Pendahuluan
(5
Menit)
|
1.Mahasiswa
memberi salam dan memperhatikan
2.Mahasiswa
memahami cakupan materi dalam pertemuan ini
3.Mahasiswa
memahami tujuan pembelajaran dalam pertemuan ini
|
1.
Dosen menjawab salam, pembukaan dan memperkenalkan
diri
2.
Dosen
menjelaskan cakupan materi yang akan disampaikan
3.
Dosen menggali pengetahuan mahasiswa dengan tujuan
pembelajaran
|
Ceramah
Ceramah
Diskusi
|
LCD, Laptop
dan white board, spidol
|
|
Penyajian
(15
Menit)
|
1.Mahasiswa
a.
Mahasiswa mengungkapkan tentangdefinisi BBLR
b.Mahasiswa
mengkaji jawaban tentang definisi BBLR
c.
Mahasiswa mengkritisi tentang definisi BBLR
d.
Mahasiswa menyimpulkan tentang definisi BBLR
2.Mahasiswa
a.
Mahasiswa mengungkapkan tentang etiologi BBLR
b.Mahasiswa
mengkaji jawaban tentang etiologi BBLR
c.
Mahasiswa mengkritisi tentang etiologi BBLR
d.
Mahasiswa menyimpulkan tentang etiologi BBLR
3.Mahasiswa
a.
Mahasiswa mengungkapkan tentang pencegahan BBLR
b.Mahasiswa
mengkaji jawaban tentang pencegahan BBLR
c.
Mahasiswa mengkritisi tentang pencegahan BBLR
d.
Mahasiswa menyimpulkan tentang pencegahan BBLR
4.Mahasiswa
saling menguraikan definisi BBLR
5.Mahasiswa
bersama dosen menyimpulkan definisi, etiologi dan pencegahan BBLR sesuai
dengan pokok bahasan
|
1.
Dosen menggali pengetahuan mahasiswa tentang
definisi
a.
Dosen memberikan tanggapan jawaban dari mahasiswa
b.Dosen mengkaji
jawaban mahasiswa
c.
Dosen mengklarifikasi jawaban mahasiswa
d.
Dosen bersama mahasiswa memberikan kesimpulan
2.
Dosen menggali pengetahuan mahasiswa tentang
etiologi
a.
Dosen menberikan tanggapan jawaban dari mahasiswa
b.Dosen mengkaji
jawaban mahasiswa
c.
Dosen mengklarifikasi jawaban mahasiswa
d.
Dosen bersama mahasiswa memberikan kesimpulan
3.
Dosen menggali pengetahuan mahasiswa tentang
pencegahan BBLR
a.
Dosen memberikan tanggapan jawaban dari mahasiswa
b.Dosen mengkaji
jawaban mahasiswa
c.
Dosen mengklarifikasi jawaban mahasiswa
d.
Dosen bersama mahasiswa memberikan kesimpulan
4.
Dosen memberikan penguat atas jawaban mahasiswa
5.
Dosen memberikan kesimpulan tentang definisi,
etiologi dan pencegahan BBLR sesuai dengan pokok bahasan
|
Tanya jawab
Ceramah
Tanya jawab
diskusi
|
LCD, Laptop
dan white board, spidol
-
-
-
|
|
Penutup
(15
enit)
|
1.
Mahasiswa bertanya tentang hal-hal yang belum
dimengerti
2.
Mahasiswa merangkum dari materi dijelaskan pada
pertemuan ini
3.
Menutup pertemuan dengan menyampaikan materi
selanjutnya
|
1.
Dosen memberi kesempatan pada mahasiswa lain untuk
menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
2.
Dosen dan mahasiswa merangkum tantang materi yang
telah disampaikan
3.
Dosen memberi tahu materi yang akan diajarkan
selanjutnya
|
Tanya jawab
Diskusi
Ceramah
|
-
-
-
|
F.
Evaluasi
Dilakukan
setelah penyajian materi (menutup materi)
1. Prosedur
: Tes pada akhir pembeajaran (post
test)
2. Jenis
: Lisan
3. Alat : Tes buatan dosen
4. Bentuk
: Tes subjektif
G.
Referensi
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis
Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC
Saifuddin, AB dkk. 2009. Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan
Prawiroharjo,
Sarwono. Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Varney,
H(1997), Varney’s Midwifery Jones and Bartlett Publisher, sudbury,
Massachussets, USA
Wiknjosastro, Hanifa 2005. Ilmu
Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Lampiran
1
EVALUASI
SOAL :
1. Apa
definisi BBLR ?
2. Faktor-faktor
yang menyebabkan BBLR ?
3. Bagaimana
pencegahan supaya tidak terjadi BBLR ?
JAWABAN :
1. Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500
gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 (satu) jam setelah lahir.
2. Faktor-faktor
yang menyebabkan BBLR adalah :
1)
Faktor ibu
a. Penyakit
Seperti malaria, anemia, sipilis,
infeksi TORCH, dan lain-lain.
b. Komplikasi
pada kehamilan
Komplikasi yang terjadi pada
kehamilan ibu seperti perdarahan antepartum, pre eklamsia berat, eklamsia, dan
kelahiran preterm.
c. Usia
ibu dan paritas
Angka kejadian BBLR tertinggi
ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu usia muda.
d. Faktor
kebiasaan ibu
Faktor kebiasaan ibu juga
berpengaruh, seperti ibu perokok, ibu pecandu alkohol dan ibu pengguna
narkotika.
2)
Faktor janin
Prematur, hidramnion, kehamilan
kembar/ganda (gemelli), kelainan kromosom.
3)
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan dapat berpengaruh
antara lain, seperti; tempat tinggal didataran tinggi, radiasi, sosioekonomi
dan paparan zat-zat racun.
3. Pencegahan
BBLR dengan cara :
1)
Meningkatkan pemeriksaan kehamilan
secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur
kehamilan muda.
2)
Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim, tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan
perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapatmenjaga kesehatannya dan janin
yang dikandung dengan baik.
3)
Hendaknya ibu dapat merencanakan
persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat (20-34 tahun).
4)
Perlu dukungan sektor lain yang terkait
untuk turut berperan dalam meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi
keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan
antenatal care dan status gizi selama hamil.
Lampiran
2
BERAT BADAN
LAHIR RENDAH (BBLR)
A. Definisi
1. Prematuritas
murni
Adanya
bayi lahir pada kehamilan kurang dari 37 minggudengan berat badan yang sesuai.
2. Small
For Date (SFD) atau kecil untuk masa kehamilan (KMK)
Adalah
bayi yang berat badannya kurang dari seharusnya umur kehamilan.
3. Retardasi
pertumbuhan janin intrauterine
Adalah
bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan tuanya
kehamilan.
4. Dismaturitas
Terjadi
karena tidak adanya keseimbangan antara pertumbuhan janin dengan lajunya
kehamilan.
Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1
(satu) jam setelah lahir.
B. Etiologi
Penyebab
terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lain
adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler,
kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya
BBLR.
Faktor-Faktor
yang menyebabkan terjadinya BBLR adalah :
1. Faktor
ibu
e. Penyakit
Seperti malaria, anemia, sipilis, infeksi
TORCH, dan lain-lain.
f. Komplikasi
pada kehamilan
Komplikasi yang terjadi pada
kehamilan ibu seperti perdarahan antepartum, pre eklamsia berat, eklamsia, dan
kelahiran preterm.
g. Usia
ibu dan paritas
Angka kejadian BBLR tertinggi
ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu usia muda.
h. Faktor
kebiasaan ibu
Faktor kebiasaan ibu juga
berpengaruh, seperti ibu perokok, ibu pecandu alkohol dan ibu pengguna
narkotika.
2. Faktor
janin
Prematur, hidramnion, kehamilan
kembar/ganda (gemelli), kelainan kromosom.
3. Faktor
lingkungan
Faktor lingkungan dapat berpengaruh
antara lain, seperti; tempat tinggal didataran tinggi, radiasi, sosioekonomi
dan paparan zat-zat racun.
C. Pencegahan
Pada kasus BBLR
pencegahan/preventif adalah langkah yang penting, hal-hal yang dapat dilakukan:
1.
Meningkatkan pemeriksaan kehamilan
secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur
kehamilan muda. Ibu hamil yang di duga berisiko, terutama faktor resikoyang
mengarah melahirkan bayi dengan BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan
dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
2.
Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim, tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan
perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapatmenjaga kesehatannya dan janin
yang dikandung dengan baik.
3.
Hendaknya ibu dapat merencanakan
persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat (20-34 tahun).
4.
Perlu dukungan sektor lain yang terkait
untuk turut berperan dalam meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi
keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan
antenatal care dan status gizi selama hamil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar